lonelylove

lonelylove

Minggu, 23 November 2014

panel puisi

KAMI MASIH SEPERTI INI
senin....
adalah ketika yang kata awal bagi kita
tapi bagi kami, yang adalah bias yang ditinggalkan
yang adalah fatamorgana yang tak dihiraukan
sejumput ilalang  yang dianggap hilang...
akankah kalian memberi kami ruang,,,????
mungkinkah kami kalian anggap punya arti...????
dan sejauh mana kalian ada ketika kami merintih....???!!!

selasa...
adalah ketika semuanya telah dimulai dan akan berlanjut
ketika kalian memulai mengerjakan sesuatu tapi kami ditiadakan
saat semuanya telah berjalan tetapi kami masih di perempatan
dan setelah semuanya untuk hari ini akan dilanjutkan esok,,,
disini kami tetap terpaku...
mencoba meraba mimipi...
setengah mati memetakan obsesi...
dan memeras keringat untuk mencapai esok...
akankah kalian peduli...???
mungkinkah kalian melirik kami...???
dan sampai sejauh apa  kalian bertahan untuk tidak menjilati ludah kalian

rabu...
adalah ketika semuanya telah berada di persimpangan
ketika kalian berbelok kekanan dan terpaksa kami harus berbelok kekiri
saat dirumah kalian ada ayah, ibu, anak, bahkan kakek dan nenek
dan ketika kalian berangkat pagi, pulang petang, dan pada akhirnya mendapatkan uang
dirumah, kami dipaksa betah dengan segala jenis dan bentuk dari sebuah kesendirian
bersusah-payah hanya agar esok bisa makan
dan pasang badan untuk siap dicemooh, dicaci, bahkan di injak
yang tentunya adalah hiburan bagi kalian...
akankah setidaknya kalian sedikit melirik...???
mungkinkah besok apa yang kalian makan bisa kami cicipi...???
dan sampai kapan akhirnya roda hidup membuat kamii bisa berada di posisi kalian....???

kamis...
adalah saat dimana sesuatu akan segera berakhir
ketika kalian setengah tersengal sehabis bekerja di tempat yang katanya kantor
ketika membanjiri tubuh kalian ditengah sejuknya subuh
dan saat kalian setengah telanjang memerkan kemesraan bersama tuhan...
kami sampai pagi bersambung tetap harus memeras keringat
terbiasa mengenali pagi, siang, sore, dan malam sebagai satu kesatuan waktu
dan bermimpi menjadi nabi agar bisa mencicipi harga diri.
dimana kalian ketika kami bertahan untuk tidak menjadi kafir....???
akankah ketika kami mati kalian menganggap kami pernah ada...???
dan mungkinkah ketika semuanya berakhir kami dapat bertemu dengan kalian...???

jumat...
ketika sebagian diantara kami dan sebagian diantara kalian sibuk menyendiri
sibuk bersembunyi dari segala bentuk kesibukan yang mengatasnamakan kepatuhan pada sang maha
terpaksa harus menyendiri karena terikat oleh tirani ilahi
kami juga menyendiri tapi...
meski pakaian sudah setengah jadi tahi kami tetap semangat agar gema takbir terpenuhi
tidak malu walau harus tidak beralas kaki hanya agar dapat bercinta dengan sang hakiki
dan musti harus jalan kaki hanya karena kami menagih janji sang rahmani
akankan kalian mengikuti kami...???
mungkinkah kalian dapat lepas dari belenggu para tiran...???
bisakah suatu saat defenisi kebahagiaan kita dipertukarkan...????

sabtu...
saat dimana waktu telah dihitung sebagai suatu akhir
ketika akhirnya tuhan kedua bagi kami dan entah tuhan keberapa dari kalian dilirik
diminta pendapatnya untuk kapan dimana dan dengan siapa tuhan ini dinikmati
disaat tuhan tadi berubah menjadi setumpuk agenda membeli
menjelma menjadi segudang rencana untuk kesana-sini
kami seperti sebelumnya,,,
tetap riang bergumul dengan peluh
berkelakar rindu dengan setumpuk bau busuk
dan sampai petang memunguti mimpi yang telah kalian bagi melalui ilusi
akankah kalian mulai menyadari....????
mungkinkah suatu saat kami dapat sekedar menikmati pelangi...???
dan apakah nanti kami dapat menjejakkan kaki ke kota yang namanya bali...???

minggu...
juga adalah saat dimana sebagian diantara kami dan sebagiandiantara kalian menyendiri
karena bagi kami ini adalah akhir yang sebenarnya merupakan awal
maka kami tidak peduli setelah kalian bermesraan dengan tuhan kalian akan kemana
acuh untuk sekedar tahu bahwa kalian ternyata telah menjadikan kami budak
dan masa bodoh menghadapi kenyataan bahwa kami telah menjelma menjadi manusia kuda kalian
kami riang menjual keringat meski hanya seharha kosong bagi kalian
kami tidak enggan menukar waktu luang hanya agar kalian terpuaskan
serta tidak peduli walau ternyata saat itu malam telah hampir berganti pagi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar