tjappa lila
pertamalah dalam bertindak setelah berkata
menjadi penerang pertama setelah jenuh beretorika
karena kata adalah pedang bermata dua, kuasailah
tjappa lase'
muliakanlah keturunan dengan yang sama darah
andi dengan puang
karaeng dengan adeng
opu dengan arung
minyak dengan minyak
air dengan air
jadilah satu tampa kotoran
tjappa kawali'
tempatkan rasa takut di bawah kaki
badik terhunus pantang disarungkan
jangan cari musuh tapi jangan takuti musuh
menunduklah untuk menanduk
jadilah ayam jantan yang menggertak anjing
jadilah yang pertama mengatakan tidak untuk ketidakadilan
tjappa palopeng
tajamlah dalam berkarya
jangan berani berkata jika tidak ada bukti nyata
goreslah peradaban dengan tinta makna
lontaral akan terlahir dalam bentuk yang lebih indah
karaeng patingalloang akan tersenyum diatas sana
tjappa pangissengan
retorika adalah senjata
jadilah macan yang mati meniggalkan belang
jadilah gajah yang mati meninggalkan gading
jadilah mareka yang namanya tercatat literasi
jadilah sesuatu yang indah dalam prasasti
karena bukti bukan cuma sekedar basa-basi berbau terasi
Pemimpi"N".....Guncangkanlah dunia dengan kata....!!!!
pergunakan 3 kata "JANGAN": 1. jangan pernah hidup dengan harapan agar tidak mati kelaparan 2. jangan pernah berhenti belajar agar menjadi pemenang di perantauan 3. jangan tunda sampai besok apa yang bisa kau kerjakan hari ini
lonelylove
Jumat, 08 Mei 2015
Jumat, 01 Mei 2015
refleksi bulan mei
Buruh
dan Guru
Kalian
adalah saudara kembar
(refleksi
peringatan hari Buruh Internasional dan hari Pendidikan Nasional)
Setiap tahunnya, pada penanggalan
yang sama sejak sejarah mulai mencatatnya. Bulan Mei memiliki rentetan historis
di awal bulannya. Secara beurutan, pada tanggal 1 mei orang di segenap penjurui
dunia memperingatinya sebagai hari Buruh Internasional. Dengan sebutan lain,
yaitu “Mayday” para buruh dan pekerja di seantero jagad memaknai hari ini
sebagai moumentum untuk memperingatkan para kaum borjuis atau kelas menegah
atas akan arti penting keberadaan mereka sebagai kaum marjinal, golongan akar
rumput yang sering dilupakan. Keesokan harinya, setelah para buruh dan pekerja
euforia eksistensi mereka, pada tanggal 2 Mei giliran dari segenap warga negara
yang terakumulasi dalam bingkai NKRI dengan sebuah identitas bangsa
indonesianya, merayakan momentum penting dari “hijrah” filosofis mereka dari
kubangan kebodohan dan keterbelakangan menuju penceraham dan kemajuan terang
benderang inrtelektualis seperti terminologi salah seorang pahlawan nasional
wanita Indonesia yaitu “habis gelap terbitlah terang”.
Kajian defenitif Buruh dan Guru
Buruh
atau pekerja, worker, laborer, tenaga kerja atau karyawan pada dasarnya adalah manusia
yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa
pendapatan baik berupa uang maupun bentuk lainya kepada Pemberi Kerja atau pengusaha
atau majikan. Buruh dan
pekerja biasanya memiliki arti yang berbeda. Dimana dalam terminologi bangsa
Indonesia biasanya buruh berkonotasi
sebagai pekerja rendahan, hina, kasaran dan sebagainya. sedangkan pekerja,
Tenaga kerja dan Karyawan adalah sebutan untuk buruh yang lebih tinggi, dan
diberikan cenderung kepada buruh yang tidak memakai otot tapi otak dalam
melakukan kerja. Buruh dibagi atas 2 klasifikasi besar yaitu Buruh profesional
- biasa disebut buruh kerah putih, menggunakan tenaga otak dalam bekerja sertaBuruh
kasar - biasa disebut buruh kerah biru, menggunakan tenaga otot dalam bekerja. Adanya
klasifikasi tersebut mungkin terjadi akibat budaya bangsa kita yang dari dulu
dicemari kesenjangan sosiial serta ketimpangan moral yang selalu menilai
sesuatu secara berkelompok-kelompok dengan kriteria yang mereka suka.
Adapun Guru secara defenitif adalah mereka yangt aktif
dalam kegiatan transfer ilmu pada jalur sekolah
atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah yang harus
mempunyai semacam kualifikasi formal dalam bidang ilmu tertentu yang spesifik.
Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang
baru dapat juga dianggap seorang guru.Guru adalah jabatan atau profesi yang
membutuhkan keahlian khusus, oleh karena itu untuk menjadi seorang guru tidak
mudah. Pekerjaan sebagai guru ini tidak bisa dilakukan oleh seseorang tanpa
mempunyai keahlian sebagai guru karena kedepannya, mereka yang mengaku guru
tabiat dan budi pekertinya akan dicontoh oleh orang yang mereka ajar dalam hal
ini murid mereka. Menjadi seorang guru dibutuhkan syarat-syarat khusus. Apa
lagi jika menjadi seorang guru yang profesional maka harus menguasai seluk
beluk pendidikan serta mengajar dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang
harus dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu. Jika mengutip dari pepatah
“jika guru kencing berdiri murid kencing berlari”, yang ketika kita maknai
dengan fenomena dewasa ini menjadi “jika guru seorang anggota geng motor maka
murid akan menjadi begal motor”
Hari buruh dan Pendidikan dalam rentetan sejarah
Hari Buruh pada umumnya dirayakan pada tanggal 1 Mei, dan
dikenal dengan sebutan May Day. Peringatan
lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja yang dinegara kita dikenal
dengan istilah buruh untuk meraih kendali serta upaya agar terjadi sebuah
penyetaraan dalam bidang ekonomi-politis dimana pada tahun 1872 dua orang yang
dianggap telah menyumbangkan gagasan untuk menghormati para pekerja, Peter McGuire dan Matthew Maguire, seorang
pekerja mesin dari Paterson, New Jersey
Amerika Serikat. Kongres Internasional Pertama diselenggarakan pada September 1866 di Jenewa, Swiss, dihadiri berbagai
elemen organisasi pekerja belahan dunia. Kongres ini menetapkan sebuah tuntutan
mereduksi jam kerja menjadi delapan jam sehari. Hari Buruh Sedunia pertama kali
dirayakan di Indonesia di Surabaya pada 1 Mei 1918, bahkan juga disebut-sebut
perayaan pertama kali di Asia. Perayaan ini diinisiasi Serikat Buruh Kung Tang
Hwee Koan dan dihadiri oleh Sneevliet dan Bars dari ISDV. Walaupun pada saat
itu hanya menarik orang-orang Eropa dan hampir tidak ada orang-orang Indonesia.
Dimulai pada tahun 1918 hingga 1926 gerakan buruh mulai secara rutin
memperingati Hari Buruh Sedunia, biasanya dibarengi dengan pemogokan umum
besar-besaran. Isu dan tuntutan dari peringatan hari buruh redaksinya selalu
sama yaitu menuntut delapan jam sehari untuk kerja, delapan jam sehari untuk
istirahat, dan delapan jam sehari untuk rekreasi. Dalam semua rentetan
sejarahnya, hari buruh selalu identik dengan aksi kekerasan dan anarkisme
sehingga pada zaman orde baru peringatan ini sempat dilarang. Sebenarnya aksi
yang dilakukan oleh para buruh tersebut, awalnya cuma berupa aksi damai yaitu
mogok kerja, karena mereka menganggap bahwa para pemegang kekuasaan dan
kebijakan malas mendengarkan aspirasi mereka, sehingga muncullah aksi tersebut.
Hari Pendidikan Nasional sejatinya
adalah hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara pada tanggal 02 Mei 1889, beliaulah yang
dianggap sebagai pahlawan yang memajukan pendidikan di Indonesia, berkat jasa
beliau Perguruan Taman Siswa berdiri, suatu lembaga pendidikan yang memberikan
kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan
seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda. Lembaga pendidikan ini
merupakan sebuah cikal bakal sekolah yang kita kenal pada masa kini. Negara kita
sebenarnya memiliki banyak pejuang yang secara intens, aktif untuk
memperjuangkan Pendidikan. Aktivitas sepeti itu dimulai dari berdirinya
organisasi Boedi Oetomo, Serikat Islam, serta upaya preventif dari ibu R.A
Kartini, namun, semua upaya tersebut masih bersifat sektarian dan mementingkan
kelompok masing-masing yang tidak sama dengan apa yang dilakukan oleh Ki Hadjar
Dewantara dengan filosofinya, tut wuri handayani ("di belakang
memberi dorongan") yang mengedepankan kesetaraan status sosial serta
gender.
Kesepahaman Ideologis antara Buruh dan Guru
Antara
Buruh dan Guru sepertinya memiliki beberapa persamaan dari segi ideologis. Karena
keduanya merupakan pekerjaan yang adalah tempat untuk menjari nafkah dapat
dikatakan mereka memiliki sedikit kemiripan. Pertama dari segi spesifikasi
kerjanya yang sama-sama mencetak barang jadi, buruh adalah pekerja pencetak
barang jadi yang sifatnya hard ware atau lebih kearah yang bersifat lahiriah (barang),
sedangkan Guru adalah pekerja pencetak barang jadi yang sifatnya soft ware yang
lebih berfokus pada pengembangan SDM. Dari segi gaji atau upah; Buruh dan guru
sepertinya tidak terlalu berbeda kecuali jika Guru telah berstatus PNS dan
tersertifikasi, hal yang tidak mungkin terjadi pada Buruh. Dari segi waktu
Kerja; Buruh biasanya memiliki waktu shift sedang Guru meski tanpa jam shift
namun tidak sedikit mereka yang karena masalah finanial mencari tambahan waktu
diluar. Kalau dari segi kreatifitas, baik itu Buruh maupun Guru harus bekerja
kreatif dan inovatif agar menghasilkan produk yang berkualitas, diaplikasikan
dalam kehidupan dari segi pemanfaaan barang dan jasa serta SDM yang berkesinambungan.
Sulawesi Selatan sering memakai semboyan yaitu “pemimpin adalah pelayan”
sekiranya terminologi ini diarahkan pada keadaan sekarang ini, maka bisa
dirubah menjadi “guru adalah pelayan”. Kita memiliki banyak rentetan sejarah
yang bisa membuktikan bahwa seorang guru yang baik adalah mereka yang bekerja
dengan ikhlas sehingga, apa yang diciptakannya dapat dikenang meskipun dia
sudah tiada. Syech Yusuf Al-Makassari telah membuktikan bahwa seorang guru
sebaiknya tidak memiliki “kesombongan intelektual”.
Jumat, 17 April 2015
SAJAK tanda tanya
napak tilas dari apa yang pernah dan belum kita lakukan
tergambar dengan jelas bahwa masa lalu begitu rupawan
dan masa depan yang begitu dermawan...
apa yang terjadi ketika kita dipaksa harus memilih...???
kita akan diperhadapkan pada pilihan terhadap apa yang paling kita benci dan apa yang paling tidak kita sukai....
apa yang musti kita lakukan ketika semuanya tiba menghilang...??
kita akan merasa sesak, lemah, an menghiba minta pertolongan....
apa yang kita harus perbuat ketika semuanya tiba-tiba menjadi begitu berbeda...??
kita akan terbawa arus, menjadi AKU disisi yang lain....dan DIA disisi yang lainnya.
terus buat apa terus-terusan berharap...??
apakah dalam harapan terdapat doa....??
bukan....!!!
dalam harapan terdapat kelemahan....
kekurangan yang membimbing kita akan ketidakmampuan untuk bangkit
dalam harapan terdapat fatamorgana...
sebuah sosok abstrak yang memanjakan kita dengan banyak kenikmatan semu
dalam harapan terdapat kedustaan...
sebuah penmgakuan bahwa betapa lemahnya kita jika sendiri.
tapi....
kenapa harus takut sendiri jika kita bebas mengukir mimpi...???
kenapa malas bergelut dengan KEAKUAN jika itu membuat kita menjadi pribadi yang kua...???
kenapa harus malas menjejaki diri jika akhirnya kita mampu melahirkan sebuah defenisi....???
belajarlah bertanya,,,,,,
karena dalam bertanya ada nada yang tersembunyi
ada banyak fisafat yang tertutupi
ada segudang motivasi yang diselubungi
dan ada jutaan asa yang tidak pernah putus asa.
tergambar dengan jelas bahwa masa lalu begitu rupawan
dan masa depan yang begitu dermawan...
apa yang terjadi ketika kita dipaksa harus memilih...???
kita akan diperhadapkan pada pilihan terhadap apa yang paling kita benci dan apa yang paling tidak kita sukai....
apa yang musti kita lakukan ketika semuanya tiba menghilang...??
kita akan merasa sesak, lemah, an menghiba minta pertolongan....
apa yang kita harus perbuat ketika semuanya tiba-tiba menjadi begitu berbeda...??
kita akan terbawa arus, menjadi AKU disisi yang lain....dan DIA disisi yang lainnya.
terus buat apa terus-terusan berharap...??
apakah dalam harapan terdapat doa....??
bukan....!!!
dalam harapan terdapat kelemahan....
kekurangan yang membimbing kita akan ketidakmampuan untuk bangkit
dalam harapan terdapat fatamorgana...
sebuah sosok abstrak yang memanjakan kita dengan banyak kenikmatan semu
dalam harapan terdapat kedustaan...
sebuah penmgakuan bahwa betapa lemahnya kita jika sendiri.
tapi....
kenapa harus takut sendiri jika kita bebas mengukir mimpi...???
kenapa malas bergelut dengan KEAKUAN jika itu membuat kita menjadi pribadi yang kua...???
kenapa harus malas menjejaki diri jika akhirnya kita mampu melahirkan sebuah defenisi....???
belajarlah bertanya,,,,,,
karena dalam bertanya ada nada yang tersembunyi
ada banyak fisafat yang tertutupi
ada segudang motivasi yang diselubungi
dan ada jutaan asa yang tidak pernah putus asa.
Kamis, 02 April 2015
INIKAH WUJUDMU WAHAI TUHAN...??? (sebuah cerpen)
Kriiiiiiing.....kriiiiing
Aku dibangunkan oleh sebuah suara alarm di telpon gengggam yang aku miliki. masih setengah sadar, samar-samar aku mengenali ruangan dimana sekarang aku berada sebagai sebuah kamar inap rumah sakit.
Aku hanya bisa sedikit duduk untuk merubah posisi yang entah sudah sejak kapan berbaring.
pada tangan kiriku, aku kenali lilitan infus yang berseblahan dengan darah. kemudian setelah susah payah bangkit untuk duduk, aku melihat hampir sekujur tubuh ku dibalut oleh perban.
ditengah sejuta pertanyaan yang menggelayut di pikiran ku. masuk seorang perempuan setengah baya memakai pakaian serba putih yang kukenali sebagai seorang perawat.
"bagaimana perasaannya dek, sudh agak baikan ?"
Aku menjawab hanya dengan sebuah anggukan yang dibalas oleh senyuman oleh sang perawat.
Sambil mengamati perawat tadi memeriksa tabung infus yang membelit lengan kiriku, aku memberanikan diri bertanya.
"apa yang terjadi pada saya bu' dan kenapa saya bisa berada ditempat ini ?"
pertanyaan itu dengan segenap tenaga akhirnya keluar dari mulutku.
"ceritanya panjang dek."
cuma itu kata yang keluar dari mulut perawat tadi.
Perlahan mulai aku mengumpulkan ingatan awal kenapa aku bisa berada di ruangan ini.
Ternyata tepat satu minggu sebelumnnya di kampus tempat aku menimba ilmu, temn-teman sesama anggota organisasi ekstrakampus yang aku masuki menggelar rapar kordinasi untuk menyikapi langkah yang akan di ambil untuk mensiasati kenaikan kahrga BBM.. awalnya diskusi cuma sebatas saling tukar menukar pendapat saja.
"Saya pribadi bingung dengan aktivitas para kader baru di organisasi kita yang sepertinya telah kehilangan nafas pergerakan"
Percakapan dimulai dari argumen kak Herman yang merupakan kakak senior dan orang yang bisa dikatakan paling lama berada di tubuh organisasi.
"teman-teman kader seharusnya bersifat masif, cerdik, dan adaptif memanfaatkan isu global dan bisa memanfaatkan itu untuk kepentingan organisasi"
lanjut kak Herman yang memang kalau urusan politik praktis keahliannya sangat hebat.
"saya tidak setuju kawan..! pendapatmu itu mencederai nafas itelektualisme yang kita jaga selama ini di tubuh organisasi"
Pendapat itu langsung kukenali sebagai suara dari kak Jusman, teman satu angkatan dari kak Herman yang juga merupakan anggota dewan pembembina organisasi yang saat ini aku masuki.
pada awalnya aku sangat tidak peduli dengan organisasi-organisasi yang banyak ragam dan jenisnya di kampus. akan tetapi, satu minggu setelah selesai masa orientasi aku tidak sengaja melewati gerbang kampus yang sedang ramai karena sedang berlangsung aktivitas demonstrasi.
dengan sangat menggebu-gebu, sang orator yang bertubuh kurus dengan memnggunakan pengikat kepala segitiga dari kain bendera organisasi dengan gagah meneriakkan pendapat dan kritik tajammnya tentang akibat yang ditimbulkan dari ketidakpedulian pemerintah terhadap rakyatnya.
Aku sangat kagum akan kemampuan retorika luar biasa sang orator sehingga aku kemudian tertarik untuk bergabung dengan organisasi kemahasiswaan sang orator. tidak terlalu sulit untuk menjadi kader, cukup datang saja ke sekertariat organisasi, mengisi, formulir, dan mengikuti pengkaderan selama satu minggu.
hari-hariku sebagai seorang mahasiswa menjadi lebih berwarna sejak keikutsertaanku dalam organisasi ini. aktivitasku bukan lagi hanya seputar kamar, kampus, kakus, serta kos saja.
apalagi ternyata sang orator yang dulu aku kenali berteriak dilapangan saat mahasiswa baru selalu dengan senang hati memberikan pencerahan intelektual dengan diskusi seputar politik, kebudayaan, sosial, teknologi dan sebagainya. itu yang membuatku semakin betah untuk berlama-lama di sekertariat.
"BRAAAAK...!!!"
sebuah bantingan keras membuat gelas plastik yang berisi kopi hitam milik kak Herman yang dibanting kemudian membuyarkan lamunanku dan membawaku kembali pada sengitnya diskusi yang aku sedang ikuti saat ini.
"kamu itu orangnya terlalu idealis Jusman, itulah alasan kenapa para kader sekarang semuanya bermental tempe...!!!"
kata dan intonasi kasar itu kemudian keluar dari mulut kak Herman.
"bukan begitu kawan, kamu sangat tidak mengerti akan situasi aktual sekarang ini" jawab kak Jusman singkat
"Apa maksud mu..?! bukankah jelas sekarang kita tidak bisa berpangku tangan lagi...?! ayolah kamu jangan seperti kader baru yang tidak tahu apapun seperti mereka"
kata-kata itu melunjur begitu saja dari mulut kak Herman disampign telunjuk dan matanya diarahkan pada kami para kader muda yang berjumlah sebelas orang yang duduk melingkar.
"Argumenmu tidak lebih bagus dari candaan Payabok bung...!!!"
hanya itu pendapat yang keluar dari mulut kak Jusman. sekian lama bersama-sama dengan kak Jusman di organisasi baru kali ini aku melihat dan mendengar kak Jusman berkata kasar. selama ini dia selalu mendiktekan pada kami para kader baru akan pentingnya kesopanan berbicara dan bertingkah laku sehingga masyarakat bisa membedakan mana Mahasiswa mana Tukang Becak.
"OK....Mulai sekarang arah haluan pergerakan kita tidak lagi sama Bung... kamu dengtan caramu dan aku dengan caraku" sanggah kak Herman.
"Baik...sekarang kita voting, mana dari adik-adik kader yang mau ikut dengan mu dan mana yang mau ikut dengan ku..." jawab kak Jusman.
saat itulah awal mula keretakan dua kubu dalam organisasi kami. diantara sebelas orang kader batru yang ikut rapat. sebanyak 5 orang ikut dengan kak Herman dan sisanya ikut dengan kak Jusman, termasuk aku.
sejak pertengkaran yang terjadi beberapa waktu lalu di nsekertariat, teman-teman sesama kader baru yang ikut dengan kak Herman sudah sangat jarang ikut aktif di sekertariat. apa lagi sekeradar duduk sebentar untuk berdiskusi. keadaan ini oleh Kak Jusman dinilai sebagai hal biasa.
"hidup adalah pilihan dek..."
itulah kata yang keluar dari mulut kak Jusman setelah aku tidak lagi tahan untuk tidak bertanya.
praktis sejak saat itu, teman-teman kader yang ikut dengan Kak Herman, hanya datang ke sekertariat untuk mengisi daftar hadir sebagai sebuag kewajiban bagi para kader baru. setelah itu mereka langsung menghilang entah kemana. aktivitas diskusipun seperti biasanya berlangsung seru meski tidak seramai yang dulu.
berselang tiga hari sebelum aku berada diruangan perawatan rumah sakit ini. seingatku berlangsung sebuah demontrasi gabungan semua mahasiswa diseluruh kampus di provinsi tempat aku tinggal. waktu itu bertepatan dengan hari anti lingkungan hidup sedunia yang dirangkaikan dengan kunjungan bapak wakil Presiden yang berasal dari Provinsi trempat aku tinggal.
sebagai organisasi kamahasiswaan yang tergolong Militan di Indonesia, organisasi tempat aku berada langsung merespon kunjungan itu dengan melakukan pawai besar-besaran dengan menggunakan kendaraan bermotor. setelah pada malam harinya kami para kader, baik itu baru maupun yang sudah lama serta beberapa orang kakak dewan pembina diwajibkan untuk mengenakan jaket almamater kampus berserta atribut organisasi berupa bendera, topi dan kalung yang saat pengkaderan dulu kami diwajibkan untuk membelinya dengan harga yang tidak masuk akal.
disaat pawai akhirnya berakhir, kami para demontsran kemudian bergerak untuk memboikot pintu gerbang kampus dan menyandra mobil sepuluh roda yang kebetulan lewat di depan kampus kami.
setelah dengan susah payah kami paksa dan gertak akhirnya sopir mbil tersebut berhenti dan menurunkan muatannya yang berupa tanah timbunan di tengah jalan depan gerbang kampus kami. praktis ruas jalan arteri di kota kami tersebut lumpuh di sisi dimana timbunan tersebut berada.
dengan tidak mempedulikan suara sesak bunyi klason kendaraan dan amarah para masyarakat yang terganggu oleh ulah kami. dengan sigap sosok yang kukenali sebagai kak Jusman langsung naik ke bawdan mobil dengan memkbawa pengeras suara kemudia berorasi dengan rotorika yang aku kagumi sejak dulu.
tidak terlalu jrelas apa yang dibicarakannya, karena konsentrasiku terbagi antara lapar, haus, dan karena sengatan matahari yang pastinya dia berbicara tentang masalah aktual tentang lingkungan dan ketidakpedulian pemerintah terhadap nasib rakyat kecil. itu yang ku ingat.
namun setelah hampir setengah jam berorasi tiba-tiba dari areah lain datang mobil artileri yang dengan cepat aku kenali sebagai mobil SATUAN ANTI HURU-HARA kepolisian. dengan setengah memaksa, mereka langsung menyeret tubuh kak Jusman yang memang tidak seberapa besar ukurannya untuk turun. sangat jelas kami melihat, senior yang selama ini kami kagumi tidak berdaya melawan pukulan demi pukulan yang diberikan pada aparat tersebut yang aku lihat sebanyak lima orang.
tidak berapa lama berselang aku dan teman demonstran yang lain langsung berteriak bersamaan.
"SERBUUUUU....!!!!!"
dengan semua amarah yang meledak kami kemudian menyerang para aparat dengan membabi buta dan tentunya adalah hal yang gampang bagi para aparat tersebut untuk melumpuhkan kami yang hanya dipersenjatai bongkahan beton yang kami congkel di jalanan peping kampus kami.
tidak ada lagi yang aku ingat setelah itu sampai aku menyadari tubuhku telah terbaring lemah di rumah sakit.
setelah hampir satu minggu di rawat inap di rumah sakit, akhirnya aku di ijinkan pulang, ternyata selama dua minggu pihak rektorat kampus telah meliburkan para mahasiswanya.
karena agak jenuh di kamar kos dan karena merasa sudah baikan aku berangkat menuju kampus.
sangat sedih hatiku melihat kampus yang tampilanmnya sangat berantakan dengan batu dan kaca bangunan bertebaran dimana-mana serta serbang kampus dan beberapa bangunan yang rusak parah.
ternyata setelah penyerbuan yang kami lakukan, aparat kemudian berhasil melumpuhkan kami lalu memaksa kami untuk masuk kampus kemudian merusak beberapa fasilitas kampus kami.
aku tidak tahu lagi bagaimana kabnar teman-teman ku yang juga ikut berdemo, tapi berita yang aku dapat. bahwa senior yang aku kagumi kak Jusman belum sadar dari koma akibat pukulan keras yang dia perolehg di kepalanya. isu yang aku dapat bahwa penyerangan seperti binatang tempo hari di kampus kami ternyata didalangi oleh sebuah partai politik yang merupakan lawan politik dari presiden yang terpilih. di kota kami, partai tersebut memang aktif menjaring kalangan muda dan mahasiswa yang salah satu kader yang sangat aktif adalah kak Herman. orang yang pernah berselisih pendapat denganm panutan kami. dia dengan licik meminta dana dari partainya untuk menyuap para preman dan tukang pukul serta aparat untuk dengan sengaja membubarkan dan merusak aksi demontrasi kami.semuanya karena uang.
AH, Uang.....INIKAH WUJUDMU WAHAI TUHAN...???
Selesai.........
Makassar, 03 April 2015
dari Muh. Munsir Muchtar
Aku dibangunkan oleh sebuah suara alarm di telpon gengggam yang aku miliki. masih setengah sadar, samar-samar aku mengenali ruangan dimana sekarang aku berada sebagai sebuah kamar inap rumah sakit.
Aku hanya bisa sedikit duduk untuk merubah posisi yang entah sudah sejak kapan berbaring.
pada tangan kiriku, aku kenali lilitan infus yang berseblahan dengan darah. kemudian setelah susah payah bangkit untuk duduk, aku melihat hampir sekujur tubuh ku dibalut oleh perban.
ditengah sejuta pertanyaan yang menggelayut di pikiran ku. masuk seorang perempuan setengah baya memakai pakaian serba putih yang kukenali sebagai seorang perawat.
"bagaimana perasaannya dek, sudh agak baikan ?"
Aku menjawab hanya dengan sebuah anggukan yang dibalas oleh senyuman oleh sang perawat.
Sambil mengamati perawat tadi memeriksa tabung infus yang membelit lengan kiriku, aku memberanikan diri bertanya.
"apa yang terjadi pada saya bu' dan kenapa saya bisa berada ditempat ini ?"
pertanyaan itu dengan segenap tenaga akhirnya keluar dari mulutku.
"ceritanya panjang dek."
cuma itu kata yang keluar dari mulut perawat tadi.
Perlahan mulai aku mengumpulkan ingatan awal kenapa aku bisa berada di ruangan ini.
Ternyata tepat satu minggu sebelumnnya di kampus tempat aku menimba ilmu, temn-teman sesama anggota organisasi ekstrakampus yang aku masuki menggelar rapar kordinasi untuk menyikapi langkah yang akan di ambil untuk mensiasati kenaikan kahrga BBM.. awalnya diskusi cuma sebatas saling tukar menukar pendapat saja.
"Saya pribadi bingung dengan aktivitas para kader baru di organisasi kita yang sepertinya telah kehilangan nafas pergerakan"
Percakapan dimulai dari argumen kak Herman yang merupakan kakak senior dan orang yang bisa dikatakan paling lama berada di tubuh organisasi.
"teman-teman kader seharusnya bersifat masif, cerdik, dan adaptif memanfaatkan isu global dan bisa memanfaatkan itu untuk kepentingan organisasi"
lanjut kak Herman yang memang kalau urusan politik praktis keahliannya sangat hebat.
"saya tidak setuju kawan..! pendapatmu itu mencederai nafas itelektualisme yang kita jaga selama ini di tubuh organisasi"
Pendapat itu langsung kukenali sebagai suara dari kak Jusman, teman satu angkatan dari kak Herman yang juga merupakan anggota dewan pembembina organisasi yang saat ini aku masuki.
pada awalnya aku sangat tidak peduli dengan organisasi-organisasi yang banyak ragam dan jenisnya di kampus. akan tetapi, satu minggu setelah selesai masa orientasi aku tidak sengaja melewati gerbang kampus yang sedang ramai karena sedang berlangsung aktivitas demonstrasi.
dengan sangat menggebu-gebu, sang orator yang bertubuh kurus dengan memnggunakan pengikat kepala segitiga dari kain bendera organisasi dengan gagah meneriakkan pendapat dan kritik tajammnya tentang akibat yang ditimbulkan dari ketidakpedulian pemerintah terhadap rakyatnya.
Aku sangat kagum akan kemampuan retorika luar biasa sang orator sehingga aku kemudian tertarik untuk bergabung dengan organisasi kemahasiswaan sang orator. tidak terlalu sulit untuk menjadi kader, cukup datang saja ke sekertariat organisasi, mengisi, formulir, dan mengikuti pengkaderan selama satu minggu.
hari-hariku sebagai seorang mahasiswa menjadi lebih berwarna sejak keikutsertaanku dalam organisasi ini. aktivitasku bukan lagi hanya seputar kamar, kampus, kakus, serta kos saja.
apalagi ternyata sang orator yang dulu aku kenali berteriak dilapangan saat mahasiswa baru selalu dengan senang hati memberikan pencerahan intelektual dengan diskusi seputar politik, kebudayaan, sosial, teknologi dan sebagainya. itu yang membuatku semakin betah untuk berlama-lama di sekertariat.
"BRAAAAK...!!!"
sebuah bantingan keras membuat gelas plastik yang berisi kopi hitam milik kak Herman yang dibanting kemudian membuyarkan lamunanku dan membawaku kembali pada sengitnya diskusi yang aku sedang ikuti saat ini.
"kamu itu orangnya terlalu idealis Jusman, itulah alasan kenapa para kader sekarang semuanya bermental tempe...!!!"
kata dan intonasi kasar itu kemudian keluar dari mulut kak Herman.
"bukan begitu kawan, kamu sangat tidak mengerti akan situasi aktual sekarang ini" jawab kak Jusman singkat
"Apa maksud mu..?! bukankah jelas sekarang kita tidak bisa berpangku tangan lagi...?! ayolah kamu jangan seperti kader baru yang tidak tahu apapun seperti mereka"
kata-kata itu melunjur begitu saja dari mulut kak Herman disampign telunjuk dan matanya diarahkan pada kami para kader muda yang berjumlah sebelas orang yang duduk melingkar.
"Argumenmu tidak lebih bagus dari candaan Payabok bung...!!!"
hanya itu pendapat yang keluar dari mulut kak Jusman. sekian lama bersama-sama dengan kak Jusman di organisasi baru kali ini aku melihat dan mendengar kak Jusman berkata kasar. selama ini dia selalu mendiktekan pada kami para kader baru akan pentingnya kesopanan berbicara dan bertingkah laku sehingga masyarakat bisa membedakan mana Mahasiswa mana Tukang Becak.
"OK....Mulai sekarang arah haluan pergerakan kita tidak lagi sama Bung... kamu dengtan caramu dan aku dengan caraku" sanggah kak Herman.
"Baik...sekarang kita voting, mana dari adik-adik kader yang mau ikut dengan mu dan mana yang mau ikut dengan ku..." jawab kak Jusman.
saat itulah awal mula keretakan dua kubu dalam organisasi kami. diantara sebelas orang kader batru yang ikut rapat. sebanyak 5 orang ikut dengan kak Herman dan sisanya ikut dengan kak Jusman, termasuk aku.
sejak pertengkaran yang terjadi beberapa waktu lalu di nsekertariat, teman-teman sesama kader baru yang ikut dengan kak Herman sudah sangat jarang ikut aktif di sekertariat. apa lagi sekeradar duduk sebentar untuk berdiskusi. keadaan ini oleh Kak Jusman dinilai sebagai hal biasa.
"hidup adalah pilihan dek..."
itulah kata yang keluar dari mulut kak Jusman setelah aku tidak lagi tahan untuk tidak bertanya.
praktis sejak saat itu, teman-teman kader yang ikut dengan Kak Herman, hanya datang ke sekertariat untuk mengisi daftar hadir sebagai sebuag kewajiban bagi para kader baru. setelah itu mereka langsung menghilang entah kemana. aktivitas diskusipun seperti biasanya berlangsung seru meski tidak seramai yang dulu.
berselang tiga hari sebelum aku berada diruangan perawatan rumah sakit ini. seingatku berlangsung sebuah demontrasi gabungan semua mahasiswa diseluruh kampus di provinsi tempat aku tinggal. waktu itu bertepatan dengan hari anti lingkungan hidup sedunia yang dirangkaikan dengan kunjungan bapak wakil Presiden yang berasal dari Provinsi trempat aku tinggal.
sebagai organisasi kamahasiswaan yang tergolong Militan di Indonesia, organisasi tempat aku berada langsung merespon kunjungan itu dengan melakukan pawai besar-besaran dengan menggunakan kendaraan bermotor. setelah pada malam harinya kami para kader, baik itu baru maupun yang sudah lama serta beberapa orang kakak dewan pembina diwajibkan untuk mengenakan jaket almamater kampus berserta atribut organisasi berupa bendera, topi dan kalung yang saat pengkaderan dulu kami diwajibkan untuk membelinya dengan harga yang tidak masuk akal.
disaat pawai akhirnya berakhir, kami para demontsran kemudian bergerak untuk memboikot pintu gerbang kampus dan menyandra mobil sepuluh roda yang kebetulan lewat di depan kampus kami.
setelah dengan susah payah kami paksa dan gertak akhirnya sopir mbil tersebut berhenti dan menurunkan muatannya yang berupa tanah timbunan di tengah jalan depan gerbang kampus kami. praktis ruas jalan arteri di kota kami tersebut lumpuh di sisi dimana timbunan tersebut berada.
dengan tidak mempedulikan suara sesak bunyi klason kendaraan dan amarah para masyarakat yang terganggu oleh ulah kami. dengan sigap sosok yang kukenali sebagai kak Jusman langsung naik ke bawdan mobil dengan memkbawa pengeras suara kemudia berorasi dengan rotorika yang aku kagumi sejak dulu.
tidak terlalu jrelas apa yang dibicarakannya, karena konsentrasiku terbagi antara lapar, haus, dan karena sengatan matahari yang pastinya dia berbicara tentang masalah aktual tentang lingkungan dan ketidakpedulian pemerintah terhadap nasib rakyat kecil. itu yang ku ingat.
namun setelah hampir setengah jam berorasi tiba-tiba dari areah lain datang mobil artileri yang dengan cepat aku kenali sebagai mobil SATUAN ANTI HURU-HARA kepolisian. dengan setengah memaksa, mereka langsung menyeret tubuh kak Jusman yang memang tidak seberapa besar ukurannya untuk turun. sangat jelas kami melihat, senior yang selama ini kami kagumi tidak berdaya melawan pukulan demi pukulan yang diberikan pada aparat tersebut yang aku lihat sebanyak lima orang.
tidak berapa lama berselang aku dan teman demonstran yang lain langsung berteriak bersamaan.
"SERBUUUUU....!!!!!"
dengan semua amarah yang meledak kami kemudian menyerang para aparat dengan membabi buta dan tentunya adalah hal yang gampang bagi para aparat tersebut untuk melumpuhkan kami yang hanya dipersenjatai bongkahan beton yang kami congkel di jalanan peping kampus kami.
tidak ada lagi yang aku ingat setelah itu sampai aku menyadari tubuhku telah terbaring lemah di rumah sakit.
setelah hampir satu minggu di rawat inap di rumah sakit, akhirnya aku di ijinkan pulang, ternyata selama dua minggu pihak rektorat kampus telah meliburkan para mahasiswanya.
karena agak jenuh di kamar kos dan karena merasa sudah baikan aku berangkat menuju kampus.
sangat sedih hatiku melihat kampus yang tampilanmnya sangat berantakan dengan batu dan kaca bangunan bertebaran dimana-mana serta serbang kampus dan beberapa bangunan yang rusak parah.
ternyata setelah penyerbuan yang kami lakukan, aparat kemudian berhasil melumpuhkan kami lalu memaksa kami untuk masuk kampus kemudian merusak beberapa fasilitas kampus kami.
aku tidak tahu lagi bagaimana kabnar teman-teman ku yang juga ikut berdemo, tapi berita yang aku dapat. bahwa senior yang aku kagumi kak Jusman belum sadar dari koma akibat pukulan keras yang dia perolehg di kepalanya. isu yang aku dapat bahwa penyerangan seperti binatang tempo hari di kampus kami ternyata didalangi oleh sebuah partai politik yang merupakan lawan politik dari presiden yang terpilih. di kota kami, partai tersebut memang aktif menjaring kalangan muda dan mahasiswa yang salah satu kader yang sangat aktif adalah kak Herman. orang yang pernah berselisih pendapat denganm panutan kami. dia dengan licik meminta dana dari partainya untuk menyuap para preman dan tukang pukul serta aparat untuk dengan sengaja membubarkan dan merusak aksi demontrasi kami.semuanya karena uang.
AH, Uang.....INIKAH WUJUDMU WAHAI TUHAN...???
Selesai.........
Makassar, 03 April 2015
dari Muh. Munsir Muchtar
Kamis, 26 Maret 2015
Jurusan PKLH UNM
Kebijakan
pemerintah untuk memacu percepatan pembangunan, terutama dalam menghadapi era
globalisasi abad-21 yang penuh dengan berbagai tantangan dan persaingan,
memerlukan pakar-pakar dengan kualifikasi yang andal di bidang pendidikan dan
rekayasa sosial-budaya. Untuk itu perlu dipersiapkan dan dikembangkan tenaga
ahli dan atau terdidik yang mampu mengembangkan secara ilmiah sistem
perekayasaan sosial budaya, khususnya dalam pengelolaan perencanaan dan
pengembangan kependudukan dan lingkungan hidup pada akhirnya mampu merancang,
melaksanakan dan mengevaluasi program-program pendidikan kependudukan dan
lingkungan dan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dan kualitas lingkungan.
Dalam kaitan itu, mulai tahun
akademik 1999/2000 dikembangkan Program Pascasarjana (S2), Magister Pendidikan
Kependudukan dan Lingkungan Hidup yang telah memperoleh SK pendirian Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi, Depdikbud, Nomor 185/DIKTI/KEP/T/99 Tanggal
18Agustus 1999.Program Magister PKLH tidak lagi bernaung di bawah payung
Program Studi Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, tetapi telah berdiri sendiri yang
terutama diperuntukkan bagi para eksekutif yang melaksanakan fungsi-fungsi
pendidikan dan pelatihan kependudukan dan lingkungan hidup, pada setiap
departemen, intansi, badan usaha, perusahaan, lembaga, dan yayasan itu, untuk
memberi kesempatan kepada para pejabat yang berminat.
VISI DAN MISI PENDIDIKAN
Dalam memacu pembangunan di negara
yang berlandaskan Pancasila, tidak hanya dibutuhkan orang-orang cerdas dan
terampil dalam bidang tertentu, seperti dalam bidang pendidikan ilmu-ilmu
sosial, tetapi teramat penting adalah kehadiran para ahli yang mampu meletakkan
dasar moral dan kepribadian yang sesuai dengan Pancasila Oleh karena itu,
program ini dikemas untuk mempersiapkan SDM dengan keahlian Pendidikan
Kependudukan dan Lingkungan Hidup yang memiliki daya nalar dan moral yang
kokoh, serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian
visi program magister ini adalah membentuk manusia berilmu, beriman, dan
beramal, pengembang pendidikan ilmu-ilmu sosial khususnya pendidikan
kependudukan dan lingkungan hidup.
Misi yang diemban : (1) menyelenggarakan
pendidikan tingkat magister, yaitu Magister Pendidikan (S2) Pascasarjana, yang
diharapkan nanti akan menunjang program Doktor Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial;
PKLH (S3), (2) menyeleng-garakan penelitian, pengkajian, dan pengembangan,
serta pelayanan kepada masyarakat, (3) meningkatkan relevansi dan efisiensi
eksternal program S2, baik dalam penjaringan calon mahasiswa, faktor kebutuhan
lapangan, employbility lulusan, maupun terhadap kebutuhan pengembangan staf
akademik Perguruan Tinggi, Kanwil Depdikbud, sekolah, dan instansi lain yang
menyelenggarakan program pendidikan dan atau pelatihan, dan menangani
masalah-masalah sosial, Depsos, Depnaker, Depkes, Deptrans, Deppen, Depdagri,
Deptan, Dephun, BKKBN, dsb.
TUJUAN PENDIDIKAN
a. Tujuan Umum
1. Peningkatan dan pengembangan
tenaga kependidikan Program Sarjana (S1) di bidang Kependidikan Kependudukan
dan Lingkungan Hidup, pada kawasan kognisi, afeksi, dan aplikasi.
2. Pengkajian masalah-masalah
kependudukan dan lingkungan dan pelatihan, yang menyangkut wawasan, konsep,
metodologi, dan operasionalisasi pendidikan melalui perkuliahan,
seminar/diskusi, pemberian tugas, dan penelitian.
b. Tujuan Khusus
Menghasilkan tenaga pendidikan
dengan gelar Magister yang :
1. Mempunyai kemampuan meningkatkan
pelayanan profesi dengan jalan penelitian dan pengembangan ilmu-ilmu sosial dan
pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup;
2. Mempunyai kemampuan
berpartisipasi dalam pengembangan bidang ilmu, khususnya ilmu sosial dan
pendidikan ilmu-ilmu sosial, bidang kependudukan dan lingkungan hidup.
3. Mempunyai kemampuan
mengembangkan pe-nampilan profesionalnya dalam spektrum yang lebih luas, dengan
mengaitkan bidang ilmu dengan profesinya;
4. Mempunyai kemampuan merumuskan
pendekatan pemecahan berbagai masalah pendidikan dan kependudukan dan
lingkungan dengan cara penalaran ilmiah.
PROGRAM PERKULIAHAN
Program perkuliahan dilaksanakan
dengan Sistem Kredit Semester (SKS). Jumlah SKS yang harus ditempuh sebanyak
47-50 SKS, ditempuh selama 4 semester, termasuk 6 SKS untuk tesis dan 2 SKS
untuk seminar proposal.
Program Magister Pendidikan
Kependudukan dan Lingkungan hidup menekankan pada mata ajaran bidang studi
pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup dengan kebulatan studi yang
diarahkan pada penguasaan bidang-bidang pendidikan kependudukan dan lingkungan
hidup melalui paket program yang utuh.
Bidang Kekhususan :
Pendidikan Kependudukan | Pendidikan Lingkungan Hidup | Pendidikan Konservasi Lingkungan | Pendidikan Geografi
Pendidikan Kependudukan | Pendidikan Lingkungan Hidup | Pendidikan Konservasi Lingkungan | Pendidikan Geografi
Kamis, 05 Februari 2015
panel puisi....
RESOLUSI 15
JANUARIadalah masa yang telah berlalu
ketika semua serba termangu
aku akan tetap berburu
mengawali semuanya dengan mencari tahu
FEBRUARI
mengawali hari dengan bangun pagi
kususuri hari yang penuh misteri
karena hidup memerlukan sensasi
tepat ketika semuanya terbuai mimpi
aku bangun karena budaya semedi...
menepi untuk memaknai arti kata sendiri
tidak ada lain, hanya agar semakin tajam dalam mempersiapkan mimpi
MARET
adalah periodisasi ketiga sebuah masa
setelah ikut menepi untuk mempertajam cita
aku pulang dengan segudang semangat yang punya daya cipta
segudang pengalaman yang memberikan arti pentingnya cerita
serta sebuah harapan akan datangnya sebuah harta
APRIL
menggapai mimpi melalui dikte
menjalani hari dengan terus-menerus memperbaharui sense
meski terkadang semua orang menganggapnya hannya sebuah bingkai klise
semangat baja dan konsistensi akan membuktikan bahwa pemenang adalah mereka yang bisa keluar dari bingkai kehidupan yang merupakan kumpulan slide
MEI
waktu akhirnya mendekati saat bagi kita untuk meretas
memulai hari dengan prinsip berantas rasa malas
menutup hari dengan mengukir tinta prestasi emas
dengan membubuhkan bukti melalui media kertas
semua yang katanya pedas akan mulai diberantas
JUNI
periode dimulainya sebuah ronde
diawali dengan tetap mengingat bahwa hidup adalah sekumpulan kode
maka hari-hari selanjutnya dipenuhi dengan semangat semeriah parade
sampai saat ditengah-tengah bertemu dengan awal dari sebuah hidup yang "PAUSE"
"PAUSE" makan yang adalah sebuah kode
"PAUSE" minum yang adalah sebuah kode
"PAUSE" apapun yang merupakan kode
JULI
adalah masa ketika asa tambah memikat
ketika masa akhir "PAUSE" sudah semakin dekat
dengan keberanian melakukan sebuah aksi nekat
meskipun sekeliling jumlahnya sedikit namun tetap tidak memberi sekat
akhirnya MENJEMPUT REVELUSI akhirnya merapat
AGUSTUS
mudah-mudahan semuanya berjalan mulus
karena dibarengi dengan semangat dan hati yang tulus
waktu akan membuktikan siapa dari sekumpulan pemenang yang akan lulus
karena semangat yang tidak akan pupus
meski sekeliling selalu hendak berniat untuk menghapus
SEPTEMBER
periode yang akan membuktikan bahwa meski gagal semangat tidak akan terpenggal]
meskipun sebagian orang selalu memberikan pengaruh yang terasa janggal
dengan kesabaran yang serupa tentara mugal
apapun yang menghadang akan dilawan dengan semangat yang tidak meninggal
OKTOBER
sebagian waktu telah hendak mendekati akhir
jangan lupa selalu mengabadikan prestasi yang terukir
melalui daya nalar yang terus menerus menyerjakan fikir
dengan diselingi kegiatan dzikir
NOVEMBER
tinggal sejenak sebelum akhirnya semuanya terasa lebih enak
ketika beban semuanya sudah terlepas dari benak
seharusnya ada revolusi yang melahirkan mimpi yang beanak-pinak
sisa sekitar 30 hari hingga akhir dari mimpi yang di ternak
DESEMBER
akhir dari sebuah periode
adalah awal datri sebuah ronde
kembali dengan menggunakan banyak kode
guncangkan dunia dengan serangan ide
Langganan:
Postingan (Atom)